Kisah Pacar Sewaan: Mengisi Waktu, Berbuah Cuan
Shasha, bukan nama sebenarnya, tiba di sebuah kafe di Jalan Letda Tantular, Kota Denpasar, Bali, sekitar pukul 14.40 WITA, Jumat (17/11/2023). Wanita berusia 22 tahun itu mengenakan kemeja berwarna coklat dan lensa kontak berwarna abu-abu. Shasha adalah salah satu talent (rental pacar) dari perusahaan rental pacar Bali. Wanita berambut putih sebahu ini menjadi pacar sewaan sejak Oktober 2023. Dia dulunya bekerja paruh waktu sebagai katering, tapi berhenti karena memakan terlalu banyak waktu.
Shasha ingin menjadi pacar karena dia kesepian. Wanita asal Medan, Sumatera Utara ini mendaftar menjadi talent di Rent a Girlfriend Bali. "Hanya iseng saja, aku tidak punya pacar dan ponselku dalam keadaan senyap," ucapnya. Akun Instagram Rent a Girlfriend Bali menampilkan sebagian identitas Shasha untuk diberikan kepada calon pelanggan. Misalnya, seseorang dengan berat badan 65 kilogram dan tinggi badan 1,55 meter sedang giat belajar. Selain itu, informasi tentang orang, suka dan tidak suka di Instagram juga disertakan.
Shasha mengikuti 10 pelanggan untuk bergabung dengan Rent a Girlfriend Bali. Bukan hanya laki-laki saja, perempuan pun demikian.
Saat itu, Shasha mempunyai klien yang merupakan seorang mahasiswa kedokteran di universitas tersebut. Pelanggan tersebut meminta wanita tersebut untuk menemaninya ke upacara wisuda.
Suatu ketika Shasha mempunyai klien dari Malaysia. Pria tersebut memesan layanan video call yang harganya mulai Rp 25.000 selama 25 menit.
Shasha kesulitan berbicara dengan kliennya. Ia mengenang: “Dia hanya mengerti sedikit bahasa Indonesia dan bahasa campuran Inggris dan Melayu.
Shasha juga punya klien yang meminta tutorial ngobrol lewat email selama tujuh jam sehari. Bahkan, pria tersebut memperpanjang email tersebut selama seminggu.
Shasha, bukan nama sebenarnya, tiba di sebuah kafe di Jalan Letda Tantular, Kota Denpasar, Bali, sekitar pukul 14.40 WITA, Jumat (17/11/2023). Wanita berusia 22 tahun itu mengenakan kemeja berwarna coklat dan lensa kontak berwarna abu-abu. Shasha adalah salah satu talent (rental pacar) dari perusahaan rental pacar Bali. Wanita berambut putih sebahu ini menjadi pacar sewaan sejak Oktober 2023. Dia dulunya bekerja paruh waktu sebagai katering, tapi berhenti karena memakan terlalu banyak waktu.
Shasha ingin menjadi pacar karena dia kesepian. Wanita asal Medan, Sumatera Utara ini mendaftar menjadi talent di Rent a Girlfriend Bali. "Hanya iseng saja, aku tidak punya pacar dan ponselku dalam keadaan senyap," ucapnya. Akun Instagram Rent a Girlfriend Bali menampilkan sebagian identitas Shasha untuk diberikan kepada calon pelanggan. Misalnya, seseorang dengan berat badan 65 kilogram dan tinggi badan 1,55 meter sedang giat belajar. Selain itu, informasi tentang orang, suka dan tidak suka di Instagram juga disertakan.
Shasha mengikuti 10 pelanggan untuk bergabung dengan Rent a Girlfriend Bali. Bukan hanya laki-laki saja, perempuan pun demikian.
Saat itu, Shasha mempunyai klien yang merupakan seorang mahasiswa kedokteran di universitas tersebut. Pelanggan tersebut meminta wanita tersebut untuk menemaninya ke upacara wisuda.
Suatu ketika Shasha mempunyai klien dari Malaysia. Pria tersebut memesan layanan video call yang harganya mulai Rp 25.000 selama 25 menit.
Shasha kesulitan berbicara dengan kliennya. Ia mengenang: “Dia hanya mengerti sedikit bahasa Indonesia dan bahasa campuran Inggris dan Melayu.
Shasha juga punya klien yang meminta tutorial ngobrol lewat email selama tujuh jam sehari. Bahkan, pria tersebut memperpanjang email tersebut selama seminggu.
No comments: